- Home>
- MENCIPTAKAN APLIKASI
Posted by : Unknown
Kamis, 19 November 2015
Mahasiswa UGM Ciptakan Aplikasi Pilkada bagi Tunanetra
JAKARTA - Bulan depan masyarakat di berbagai
wilayah Indonesia akan mengikuti pemilihan umum kepala daerah (Pilkada)
serentak. Bagi yang sudah memenuhi syarat, mereka berhak menggunakan hak
suaranya, tak terkecuali para penyandang disabilitas, seperti
tunanetra.
Sayangnya, sosialisasi pilkada serentak kepada penyandang tunanetra masih minim sehingga mereka belum mengenal lebih jauh profil calon yang akan dipilih. Berangkat dari permasalahan tersebut, seorang mahasiswa prodi Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM), Derta Isyajora Rakhman merancang sebuah aplikasi khusus berisi informasi tentang pilkada yang ditujukan bagi penyandang tunanetra.
Aplikasi yang diberi nama Blindformation itu berbentuk website dengan alamat www.blindfomation.org. Melalui Blindformation, para penyandang tunanetra dapat mengetahui informasi seputar pilkada dan profil kandidat. "Intinya, aplikasi ini berbasis suara sehingga ada interaksi dengan tunanetra," kata Derta dikutip dari laman UGM, Kamis (19/11/2015).
Saat membuka website, ucap dia, penyandang tunanetra setidaknya perlu didampingi orang lain. Kemudian, ketika aplikasi sudah berhasil diakses, para penyandang hanya menekan tombol angka untuk menekan menu yang dipilih. Bahkan, terdapat arahan memilih menu dengan suara.
"Memang saat membukanya masih dibantu orang lain, tapi bila sampai pada profil calon hanya cukup menekan tombol angka satu hingga delapan," imbuhnya.
Sayangnya, sosialisasi pilkada serentak kepada penyandang tunanetra masih minim sehingga mereka belum mengenal lebih jauh profil calon yang akan dipilih. Berangkat dari permasalahan tersebut, seorang mahasiswa prodi Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM), Derta Isyajora Rakhman merancang sebuah aplikasi khusus berisi informasi tentang pilkada yang ditujukan bagi penyandang tunanetra.
Aplikasi yang diberi nama Blindformation itu berbentuk website dengan alamat www.blindfomation.org. Melalui Blindformation, para penyandang tunanetra dapat mengetahui informasi seputar pilkada dan profil kandidat. "Intinya, aplikasi ini berbasis suara sehingga ada interaksi dengan tunanetra," kata Derta dikutip dari laman UGM, Kamis (19/11/2015).
Saat membuka website, ucap dia, penyandang tunanetra setidaknya perlu didampingi orang lain. Kemudian, ketika aplikasi sudah berhasil diakses, para penyandang hanya menekan tombol angka untuk menekan menu yang dipilih. Bahkan, terdapat arahan memilih menu dengan suara.
"Memang saat membukanya masih dibantu orang lain, tapi bila sampai pada profil calon hanya cukup menekan tombol angka satu hingga delapan," imbuhnya.